Kamis, 21 November 2024

Dirut RSUCND Perintah Satpam Ikat dan Sekap Wartawan


Meulaboh –Intimidasi terhadap tugas jurnalistrik kembali terulang. Kali ini dialami seorang wartawan TV, saat meliput keributan antara keluarga pasien dan staf RSU Cut Nyak Dhien. Namun anehnya, Direktur Utama (Dirut) rumah sakit tersebut malah memerintahkan kepada satpam, agar menyekap dan mengikat korban di dalam ruangan. 


Peristiwa naas ini menimpa Arif Fahmi (25), seorang jurnalis TV swasta bertugas untuk liputan Meulaboh dan sekitarnya pada kemarin siang. Sementara yang mengeluarkan perintah mengikat korban yakni dr Furqan, sebagai Direktur RSCND.

Awal kejadian saat kedatangan korban, untuk menjenguk keluarganya menjalani rawat inap di TKP. Namun bersamaan dengan itu, ia melihat aksi ribut-ribut antara petugas medis dengan kerabat pasien. Ternyata pokok permasalah memperebutkan ruang perawatan, sehingga naluri wartawannya pun muncul.

Dengan sigap Arif mengeluarkan kamera, lantas menyorot kejadian. Namun hal itu dianggap sebagai tindakan pelanggaran. Karena jurnalis tersebut tak lebih dulu melapor kepada pos satpam.

“Aku datang kesitu ingin menjenguk keluarga. Tapi karena ada ribut-ribut makanya aku merapat guna mengetahui ada apa,” ucap Arif.Usai diintrogasi, Arif lantas diapit oleh empat satpam RS-CDN dan diboyong ke ruang penjagaan. Ketika berada di pos jaga, Dr Furqan datang dan menghubungi petugas kepolisian.

Selanjutnya ia mengeluarkan perintah, agar wartawan tersebut disekap sambil diikat, sambil menghubungi aparat Polres Meulaboh. Selama kurang lebih setengah jam, insan pers ini disekap di pos jaga. Namun karena terus melakukan perlawanan, ia urung diikat serta karena dua polisi yang tiba di TKP untuk memboyong.

Saat dilakukan pemeriksaan identitas, akhirnya diketahui jika korban benar-benar memiliki surat tugas dari satu media televisi nasional. Selanjutnya korban pun dilepas begitu saja, tanpa ada permintaah maaf dari pihak rumah sakit dan satpam.

Terkait kasus ini, Dr Furqan yang diwawancarai wartawan membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun disebutkannya aksi itu cuma salah paham semata.
“Iya memang ada disuruh ikat. Tapi itu salah paham dan masalahnya telah tuntas antara saya dan Arif,” jawabnya.(den)
Sabtu, 26 Maret 2011 | 10:51

Jumat, 12 Januari 2024

Pendalaman Visi Misi dan Program Kerja pada Segmen Kedua Debat Kandidat Calon Wakil Presiden (2)

Segmen kedua debat kandidat calon Wakil Presiden dimulai dengan pendalaman visi, misi, dan program kerja dari calon wakil presiden nomor urut 2, Bapak Gibran Rakabuming Raka. Moderator, Prof DR Ir Abrar Saleng, menitipkan pertanyaan subtema dalam wadah yang fokus pada pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup.

Moderator memberikan kesempatan kepada Bapak Gibran Rakabuming Raka untuk merespons pertanyaan berikut:

Pertanyaan untuk calon wakil presiden nomor urut 2, Bapak Gibran Rakabuming Raka: "Pembangunan rendah karbon diperlukan untuk mewujudkan net Zero emission atau emisi nol bersih tahun 2060 melalui pemanfaatan sumber daya alam yang efisien dan inklusif. Namun, praktik pembangunan masih berorientasi pada ekonomi ekstraktif. Bagaimana kebijakan paslon untuk mengarus utamakan pembangunan rendah karbon yang berkeadilan?"

Jawaban Gibran Rakabuming Raka, B.Sc. menanggapi pertanyaan tersebut dengan membahas pentingnya transisi menuju energi hijau, khususnya dengan pemanfaatan bioetanol, bioaftur, dan biodiesel. Ia menekankan pentingnya titik keseimbangan antara hilirisasi industri dan pelestarian lingkungan, dengan memperhatikan AMDAL, sustainability report, dan melibatkan masyarakat adat.

Selanjutnya, moderator memberikan kesempatan kepada Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P., untuk memberikan tanggapan terhadap jawaban Gibran.

Prof. Mahfud MD menyoroti kebijakan insentif ekonomi hijau seperti karbon pajak limbah dan bagaimana Bapak Gibran akan melaksanakannya, Tanya Mahfud.

 Calon wakil presiden nomor urut satu, Dr. Drs. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si., juga memberikan tanggapan, menyoroti pentingnya implementasi pajak karbon dan transisi energi baru terbarukan dengan komitmen yang serius.

Gibran Rakabuming Raka kemudian merespons tanggapan kedua calon wakil presiden lainnya, menyinggung insentif yang sudah berjalan, seperti pembangkit listrik tenaga surya di Cirata yang mendapatkan dukungan dari PT Masdar.

Debat ini menjadi ajang penting untuk mendalami pemahaman calon wakil presiden terkait isu pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, yang merupakan aspek krusial dalam merumuskan kebijakan pemerintahan ke depan.