Meulaboh –Intimidasi terhadap tugas jurnalistrik kembali terulang. Kali ini dialami seorang wartawan TV, saat meliput keributan antara keluarga pasien dan staf RSU Cut Nyak Dhien. Namun anehnya, Direktur Utama (Dirut) rumah sakit tersebut malah memerintahkan kepada satpam, agar menyekap dan mengikat korban di dalam ruangan.
Peristiwa naas ini menimpa Arif Fahmi (25), seorang jurnalis TV swasta bertugas untuk liputan Meulaboh dan sekitarnya pada kemarin siang. Sementara yang mengeluarkan perintah mengikat korban yakni dr Furqan, sebagai Direktur RSCND.
Awal kejadian saat kedatangan korban, untuk menjenguk keluarganya menjalani rawat inap di TKP. Namun bersamaan dengan itu, ia melihat aksi ribut-ribut antara petugas medis dengan kerabat pasien. Ternyata pokok permasalah memperebutkan ruang perawatan, sehingga naluri wartawannya pun muncul.
Dengan sigap Arif mengeluarkan kamera, lantas menyorot kejadian. Namun hal itu dianggap sebagai tindakan pelanggaran. Karena jurnalis tersebut tak lebih dulu melapor kepada pos satpam.
“Aku datang kesitu ingin menjenguk keluarga. Tapi karena ada ribut-ribut makanya aku merapat guna mengetahui ada apa,” ucap Arif.Usai diintrogasi, Arif lantas diapit oleh empat satpam RS-CDN dan diboyong ke ruang penjagaan. Ketika berada di pos jaga, Dr Furqan datang dan menghubungi petugas kepolisian.
Selanjutnya ia mengeluarkan perintah, agar wartawan tersebut disekap sambil diikat, sambil menghubungi aparat Polres Meulaboh. Selama kurang lebih setengah jam, insan pers ini disekap di pos jaga. Namun karena terus melakukan perlawanan, ia urung diikat serta karena dua polisi yang tiba di TKP untuk memboyong.
Saat dilakukan pemeriksaan identitas, akhirnya diketahui jika korban benar-benar memiliki surat tugas dari satu media televisi nasional. Selanjutnya korban pun dilepas begitu saja, tanpa ada permintaah maaf dari pihak rumah sakit dan satpam.
Terkait kasus ini, Dr Furqan yang diwawancarai wartawan membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun disebutkannya aksi itu cuma salah paham semata.
“Iya memang ada disuruh ikat. Tapi itu salah paham dan masalahnya telah tuntas antara saya dan Arif,” jawabnya.(den)