Hepburn dalam film Roman Holiday
Audrey Hepburn (lahir di Brusel, Belgia, 4 Mei 1929 meninggal di Tolochenaz, Swiss, 20 Januari 1993 pada umur 63 tahun) adalah bintang film Hollywood berkebangsaan Inggris pemenang Academy Award sekaligus aktris panggung Broadway, balerina, peragawati dan pekerja kemanusiaan.

Hepburn dibesarkan di Arnhem, sewaktu Belanda sedang diduduki Nazi. Sebelum menjadi aktris, Hepburn giat belajar balet dan bercita-cita menjadi balerina. Kariernya di dunia akting mulai menanjak sejak tampil sebagai peran utama dalam musikal Broadway,Gigi (1951). Perannya sebagai Princess Ann dalam Roman Holiday (1953) menghasilkan Academy Award. Selama menjadi aktris topHollywood dekade 1950-an hingga 1960-an, Hepburn meraih nominasi Academy Award sebanyak 4 kali, termasuk sebagai Holly Golightly dalam Breakfast at Tiffany's (1961). Pada 1964, Hepburn berperan sebagai Eliza Doolittle dalam film My Fair Lady.

Sejak tahun 1988 hingga tutup usia pada 1993, Hepburn menjabat Duta besar UNICEF, dan menerima medali Presidential Medal of Freedom. Tahun 1999, American Film Institute menempatkan Hepburn di urutan ke-3 daftar pemeran film legendaris AFI's 100 Years... 100 Stars.

Awal karier
Seusai Perang Dunia II, Hepburn keluar dari Konservatorium Arnhem dan pindah ke Amsterdam untuk mengikuti kelas balet bimbingan Sonia Gaskell. Selanjutnya (1948), Hepburn pergi ke London belajar balet dari Marie Rambert, guru balet yang juga mengajar pebalet pria, Vaslav Nijinsky. Hepburn menanyakan tentang masa depan dirinya sebagai balerina kepada Rambert. Guru baletnya menjawab bahwa Hepburn bisa terus menari dan masa depannya cerah. Namun, tinggi badan yang pas-pasan (170 cm) ditambah malnutrisi selama perang, bisa menjadi penghalang bagi Hepburn untuk menjadi prima balerina (penari balet utama).

Selama anaknya belajar balet, ibu Hepburn menjadi pekerja kasar untuk membiayai keluarga. Hepburn sama sekali tidak punya uang dan perlu bekerja. Dunia akting merupakan karier yang mungkin baginya karena sudah berlatih sejak kecil untuk tampil di panggung. Hepburn berkata, "Saya perlu uang, bayaran untuk berakting ₤3 lebih besar daripada menari balet."

Karier akting Hepburn dimulai dari film pendidikan berjudul Dutch in Seven Lessons, dilanjutkan dengan musikal High Button Shoesdan Sauce Piquante. Peran layar lebar pertama adalah sebagai resepsionis hotel dalam film Inggris, One Wild Oat. Selanjutnya, Hepburn mendapat peran-peran kecil dalam Young Wives' Tale, Laughter in Paradise, The Lavender Hill Mob, dan Monte Carlo Baby.

Selama syuting Monte Carlo Baby, Hepburn dipilih sebagai peran utama musikal Broadway Gigi yang dimulai 24 November 1951. Ketika pertama kali melihat Hepburn, penulis Sidonie-Gabrielle Colette berkata, "Voilà! There's our Gigi!" Penampilan Hepburn dalam musikal Gigi menghasilkan penghargaan Theatre World Award. Musikal tersebut sukses dipentaskan selama 6 bulan di New York City.

Hepburn sewaktu melakukanscreen test film Roman Holiday
Perannya sebagai balerina berbakat dalam Secret People (1952) adalah peran berarti yang pertama bagi Hepburn. Adegan menari balet seluruhnya tidak memerlukan peran pengganti. Peran utama yang pertama bagi Hepburn adalah sebagai lawan main Gregory Peck dalam film Hollywood Roman Holiday. Produser ingin memasang Elizabeth Taylor sebagai peran utama, tapi sutradara William Wyler begitu terkesan dengan hasil screen test Hepburn.

Kamera dibiarkan terus berputar, dan gambar diambil sewaktu Hepburn menjawab pertanyaan dengan santai. Akhirnya, peran utama jatuh ke tangan Hepburn. Wyler berkata, "Dia memiliki semuanya yang saya cari, mempesona, murni, dan berbakat. Dia juga sangat lucu.

Dia sungguh-sungguh menawan hati, dan kami berkata, 'Ini dia yang kita cari!'" Sebagai syarat, nama Gregory Peck harus ditulis besar-besar di atas judul film, sedangkan "memperkenalkan Audrey Hepburn" ditulis di bawahnya. Setelah produksi selesai, Peck memanggil manajernya dan meminta agar nama Audrey Hepburn ditulis sejajar dengan namanya. Menurut perkiraan Peck, Hepburn akan memenangi piala Oscar. Selama syuting, Hepburn dan Peck terlihat mesra. Gosip beredar bahwa mereka terlibat asmara namun dibantah keduanya.

Walaupun demikian, Hepburn menambahkan, "sebenarnya, Anda harus sedikit jatuh cinta dengan pria yang menjadi lawan main, dan begitu pula sebaliknya. Bila Anda ingin mengekspresikan cinta, Anda harus merasakannya. Tidak ada cara lain lagi. Tapi itu tidak perlu dibawa keluar dari lokasi." Setelah film Roman Holiday diputar, Hepburn mendadak populer dan dijadikan gambar sampul TIME7 September 1953.

Penampilan Hepburn dalam Roman Holiday menerima banyak pujian pengamat film. "Walaupun dia bukan betul-betul pendatang baru di dunia film, Audrey Hepburn, aktris Inggris yang berperan sebagai Princess Ann adalah gadis yang langsing, kecil, cantik namun sayu, tapi sebaliknya agung dan kekanak-kanakan dalam mengartikan keceriaan dan cinta."- A.H. Weiler, New York Times 28 Agustus 1953.

Setelah 4 bulan pengambilan gambar Roman Holiday, Hepburn kembali ke New York dan tampil dalam musikal Gigi selama 8 bulan. Pada bulan terakhir, pertunjukan dibawa keLos Angeles dan San Francisco. Paramount mengontrak Hepburn untuk membintangi 7 film dengan masa istirahat 12 bulan untuk masing-masing film, maksudnya agar Hepburn bisa tampil di panggung musikal.

Hepburn nantinya menyebut Roman Holiday sebagai film kesukaannya, karena telah membuatnya menjadi bintang.

Bintang Hollywood
Setelah Roman Holiday, Hepburn tampil bersama Humphrey Bogart dan William Holden dalam Sabrina karya sutradara Billy Wilder. Hepburn diminta pergi menemui perancang busana Givenchy untuk membahas kostum yang dipakai dalam film. Givenchy mulanya menyangka "Miss Hepburn" yang akan datang menemuinya Katharine Hepburn. Walaupun demikian, ia tidak kecewa yang datang Audrey. Keduanya terus berteman seumur hidup. Sewaktu syuting Sabrina, Hepburn dan Holden saling jatuh cinta. Hepburn bermaksud menikahinya karena ingin segera punya anak. Ketika tahu Holden sudah divasektomi, Hepburn memutuskan hubungan mereka.

Pada 1954, Audrey kembali ke panggung teater Ondine bersama Mel Ferrer. Keduanya jatuh cinta dan menikah pada tahun yang sama. Pada tahun itu juga, Hepburn menerima dua penghargaan untuk perannya dalam Roman Holiday. Penghargaan Aktris Terbaik versi Golden Globe dan Academy Award diraihnya sekaligus. Enam minggu setelah menerima piala Oscar, Hepburn memenangi Tony Award untuk perannya dalam musikal Ondine. Sampai saat ini, Audrey Hepburn adalah salah satu dari 3 aktris yang sekaligus pernah menerima penghargaan Aktris Terbaik Oscar dan Tony pada tahun yang sama (dua aktris lain: Shirley Booth dan Ellen Burstyn).

Pada pertengahan 1950-an, Hepburn bukan saja bintang Hollywood paling top, melainkan juga simbol gaya Hollywood. Gaya berbusana Audrey Hepburn banyak ditiru wanita di seluruh dunia. Tahun 1955, Hepburn sekali lagu menerima penghargaan Golden Globe sebagai Aktris Favorit Dunia.

Film Audrey Hepburn adalah jaminan box office. Sederetan aktor ternama pernah menjadi lawan mainnya, Humphrey Bogart dalam Sabrina, Fred Astaire dalam Funny Face,Maurice Chevalier dan Gary Cooper dalam Love in the Afternoon, George Peppard dalam Breakfast at Tiffany's, Cary Grant dalam Charade, Rex Harrison dalam My Fair Lady,Peter O'Toole dalam How to Steal a Million, dan Sean Connery dalam Robin and Marian.

Kepribadian Hepburn banyak disenangi lawan mainnya. Rex Harrison menyebut Audrey sebagai peran utama wanita favorit; Cary Grant suka selera humor Audrey, dan pernah berkata, "Satu-satunya yang saya ingin di Hari Natal adalah main satu film lagi dengan Audrey Hepburn." Sesudah putus, Hepburn masih berhubungan baik dengan Gregory Peck.

Setelah Hepburn meninggal, Peck sambil meneteskan air mata di depan kamera membacakan puisi kesukaan Hepburn, "Unending Love" karya Rabindranath Tagore.
Hepburn sangat senang sewaktu syuting Funny Face (1957) karena berkesempatan menari dengan Fred Astaire. Peran sebagai biarawati dalam The Nun's Story (1959) adalah tantangan bagi Hepburn. Films in Review menulis, "kemampuan aktingnya membuat terdiam orang yang sebelumnya ragu dengan kemampuan Hepburn sebagai aktris, dan menganggapnya tidak lebih dari simbol wanita/gadis pintar. Aktingnya sebagai Suster Luke adalah salah satu akting terhebat dalam sejarah layar perak."
Hepburn sebagai Holly Golightly dan kucing bernama Orangey,Breakfast at Tiffany's
Perannya sebagai Holly Golightly dalam Breakfast at Tiffany's (1961) dikenang selamanya sebagai simbol sinema AS abad ke-20.

Hepburn sendiri mengenang perannya sebagai, "the jazziest of my career." Jawaban Hepburn ketika ditanya tentang kesulitan memainkan peran tersebut, "Aku orangnya introvert. Berakting sebagai gadis berkepribadian ekstrovert merupakan salah satu hal tersulit yang pernah kulakukan." Kostum film Breakfast at Tiffany's dirancang sendiri oleh Audrey Hepburn bersama Givenchy. Ditambah sedikit aksen pirang pada rambutnya yang coklat, penampilan Hepburn dalam Breakfast at Tiffany's terus dipertahankannya sehari-hari.

Marilyn Monroe bukan satu-satunya aktris yang pernah bernyanyi "Happy Birthday, Mr. President" untuk Presiden John F. Kennedy. Hepburn juga aktris favorit Presiden Kennedy, dan pernah bernyanyi "Happy Birthday, dear Jack" di hari ulang tahun Kennedy yang berikutnya, 29 Mei 1963. Walaupun sukses sebagai bintang tenar, Hepburn tetap rendah hati dan lebih senang hidup tenang bersama keluarga serta dekat dengan alam. Hepburn memiliki dua rumah yang tidak besar dan senang berkebun.

Hepburn, Charade (1963)
Tahun 1963, film Charade dibintanginya bersama Cary Grant, sekaligus satu-satunya film Hepburn bersama Grant. Sebelumnya, Grant pernah menolak membintangi Roman Holiday dan Sabrina. Pada 1964, Hepburn dipilih sebagai peran utama My Fair Lady. Film tersebut dinilai banyak pengamat film sebagai film terbaik setelah Gone with the Wind.

Peran Eliza Doolittle jatuh ke tangan Hepburn, dan bukan diberikan kepada Julie Andrews yang sudah berpengalaman dengan peran tersebut di panggung Broadway. Andrews waktu itu belum terkenal, dan sejak awal memang sudah diputuskan tidak akan dipakai. Hepburn mulanya menolak peran Eliza Doolittle, dan baru mau menerima peran tersebut setelah tahu Elizabeth Taylor sedang mengincarnya. Julie Andrews akhirnya mendapat peran utama dalam Mary Poppins yang dirilis pada tahun yang sama dengan My Fair Lady.

Pada awalnya, semua lagu dalam My Fair Lady dinyanyikan sendiri oleh Hepburn. Setelah tahu suaranya tidak akan dipakai, Hepburn protes dengan meninggalkan lokasi syuting. Hepburn kembali lagi di pagi keesokan harinya, dan meminta maaf atas kelakuannya. Walaupun suaranya ketika menyanyi diisi penyanyi profesional Marni Nixon, suara Hepburn masih bisa didengar dalam lagu "Just You Wait" dan potongan lagu "I Could Have Danced All Night." Cuplikan film berisi suara nyanyian Hepburn bisa dijumpai dalam film dokumenter dan DVD film My Fair Lady. Sampai sekarang, CD dan PH soundtrek film My Fair Lady hanya berisi lagu yang dinyanyikan Marni Nixon.

Di luar kekurangan dalam soal dubbing, pengamat film menilai akting Hepburn sebagai luar biasa. Gene Ringgold pernah berkata, "Audrey Hepburn luar biasa. Dia adalah Eliza untuk selamanya." Hepburn sebagai Eliza Doolittle, sampul DVD My Fair Lady dengan Rex Harrison Film Mary Poppins akhirnya membawa Julie Andrews sebagai pemenang Piala Oscar, Hepburn bahkan tidak masuk nominasi.

Film berikutnya, Two for the Road berkisah tentang perceraian. Ketika itu, perkawinan Hepburn-Ferrer juga sedang di ambang perceraian. Menurut sutradara Stanley Donen, Hepburn justru lebih bahagia dari sebelumnya, dan semuanya berkat Albert Finney.

Dalam film thriller Wait Until Dark (1967), Hepburn memainkan peran sulit, sebagai wanita buta yang sedang ditakut-takuti. Produser film tersebut adalah suaminya sendiri, Mel Ferrer. Di sisi lain, ia terhibur dengan Richard Crenna yang menurutnya sangat lucu. 

Hepburn juga sering tertawa-tawa dengan sutradara Terence Young. Keduanya berkelakar soal kemungkinan Young pernah menembaki Hepburn sewaktu menjadi komandan lapis baja Angkatan Darat Britania dalam Pertempuran Arnhem, 23 tahun sebelumnya. Akting Hepburn dalam Wait Until Dark hanya menghasilkan nominasi Academy Award.

Setelah sukses berkarier selama 15 tahun, sejak tahun 1967, Hepburn mulai jarang main film. Setelah bercerai dari Ferrer, ia menikah lagi dengan psikiater Italia, Dr. Andrea Dotti, dan dikaruniai anak kedua. Kehamilan kedua dilaluinya dengan sulit, dan hampir terus-menerus beristirahat di tempat tidur. Setelah bercerai dengan Dotti, Hepburn berusaha kembali ke dunia layar perak. Kali ini bersama Sean Connery dalam Robin and Marian (1976) dan ternyata cukup sukses.

Hepburn dilaporkan menolak peran mantan balerina yang ditulis untuknya dalam The Turning Point (peran jatuh ke tangan Shirley MacLaine). Hepburn kembali ke dunia akting pada 1979 sebagai peran utama dalam film Bloodline yang diangkat dari novel Sidney Sheldon. Ketika diterbitkan kembali bersamaan dengan peredaran filmnya, novel tersebut direvisi. Tokoh di dalam novel dijadikan Sheldon menjadi lebih tua agar sesuai dengan usia Hepburn.

Film terakhir Hepburn sebagai peran utama adalah They All Laughed bersama Ben Gazzara. Sebuah komedi yang disutradarai Peter Bogdanovich, namun diwarnai pembunuhan aktris Dorothy Stratten yang juga pacar Bogdanovich. Setelah kematian Stratten, film tersebut akhirnya diedarkan juga walaupun secara terbatas. Tahun 1987, Hepburn bersama Robert Wagner membintangi film televisi Love Among Thieves. Hasilnya tidak terlalu sukses, dan Hepburn sendiri mengaku tidak sedang serius.

Hepburn (59 tahun), film Always
Peran terakhir Hepburn adalah sebagai figuran, memerankan bidadari dalam film Always karya Steven Spielberg (1988). Film tersebut tidak begitu sukses. Di bulan-bulan terakhir menjelang tutup usia, Hepburn menjadi pembawa acara film seri dokumenter televisi, Gardens of the World with Audrey Hepburn. PBS menayangkan film dokumenter tersebut pada hari wafatnya.

Selain itu, Hepburn merampungkan album berisi suaranya membacakan sejumlah cerita anak-anak. Album berjudul Audrey Hepburn's Enchanted Tales tersebut mendapat Grammy Award, kategori Album Cerita Anak-anak Terbaik. Sebuah bintang di trotoar Hollywood Walk of Fame dibuat untuk Audrey Hepburn.

Pernikahan, keluarga, dan masa senja
Di awal 1950-an, Hepburn pernah bertunangan dengan James Hanson. Hepburn mengenangnya sebagai "cinta pandangan pertama." Setelah mengepas baju pengantin dan menetapkan hari pernikahan, Hepburn memutuskan tidak jadi menikah, karena tuntutan karier akan menyita waktu bersama suami.

Hepburn menikah dua kali, pernikahan pertama dengan aktor Mel Ferrer, dan kedua kalinya dengan dokter Italia, Andrea Dotti. Putranya dua orang dari masing-masing suami, Sean anaknya dari Ferrer lahir tahun 1960, dan anaknya dengan Dotti bernama Luca, lahir tahun 1970.
Hepburn bertemu Mel Ferrer di pesta yang diadakan Gregory Peck, tapi sebelumnya, Hepburn pernah melihat aktingnya dalam film Lili. Setelah menerima naskah musikal Ondine dari Ferrer, dan Hepburn setuju untuk mengambil bagian. Latihan dimulai bulan Januari 1954, dan keduanya langsung menikah, 24 September tahun yang sama.

Sebelum melahirkan anak pertama, Hepburn mengalami dua kali keguguran. Pertama kali keguguran pada bulan Maret 1955, Hepburn kembali keguguran tahun 1959 sewaktu syuting film The Unforgiven. Hepburn terjatuh dari atas kuda hingga perlu dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu. Sewaktu baru sembuh dan beristirahat di rumah, Mel Ferrer menghiburnya dengan membawakan anak rusa dari film Green Mansions.

Anak rusa tersebut dipelihara dan diberi nama Ip, singkatan dari Pippin. Tahun 1965, Hepburn sekali lagi keguguran dan semakin berhati-hati sewaktu hamil Luca tahun 1969. Setelah Hepburn beristirahat berbulan-bulan, Luca lahir dengan selamat melalui operasi caesar. Hepburn mengalami keguguran yang terakhir kali tahun 1974.

Hepburn terkenal dengan puisi "Time Tested Beauty Tips" yang sering dibacakannya di hadapan kedua putranya. Bait-bait dalam puisi tersebut antara lain berbunyi, "For beautiful hair, let a child run his or her fingers through it once a day" (Agar rambut indah, mintalah seorang anak kecil membelai rambutmu dengan jari-jarinya sekali sehari), dan "For a slim figure, share your food with the hungry" ("Agar langsing, bagilah makananmu dengan orang yang lapar"). Puisi ini terkenal berkat Audrey Hepburn, walaupun sebenarnya ditulis Sam Levenson.

Hepburn senang dengan binatang peliharaan dan punya beberapa ekor anjing. Ketika Mr. Famous, anjing Yorkshire Terrier miliknya mati tertabrak mobil, Ferrer menghiburnya dengan memberi anjing Yorkshire Terrier bernama "Assam of Assam". Setelah memelihara anjing, Ip si rusa tetap dipelihara.

Sean Ferrer juga punya anjing Cocker Spanielbernama Cokey, dan di usia lanjut, Hepburn memiliki dua ekor anjing Jack Russell Terrier.

Perkawinan dengan Ferrer berlangsung 14 tahun, hingga 5 Desember 1968. Putranya berkata bahwa Hepburn sekuat tenaga mempertahankan pernikahan tersebut. Ferrer digosipkan memiliki pacar tetap, sedangkan Hepburn digosipkan dengan Albert Finney yang jauh lebih muda. Hepburn membantahnya, tapi menurut sutradara Stanley Donen, "dengan Albert Finney, dia seperti wanita baru. Dia dan Albie menikmati masa bahagia bersama. Mereka bagaikan sepasang anak kecil. Kalau Mel sedang tidak ada di lokasi, mereka penuh semangat. Kalau Mel ada, jadi lucu. Audrey dan Albie jadi agak formal dan sedikit canggung.

Keduanya berpisah sebelum perceraiannya dengan Ferrer, dan Hepburn menjadi kurus setelah sendirian. Psikiater Italia, Andrea Dotti ditemuinya di kapal pesiar, dan Hepburn jatuh cinta selama perjalanan ke objek wisata di Yunani. Hepburn dan Dotti menikah tanggal 18 Januari 1969. Walaupun mencintai Hepburn, dan disenangi Sean, Dotti ternyata senang dengan gadis-gadis belia. Setelah menunggu Luca dan Sean cukup besar, pernikahan Hepburn-Dotti yang berlangsung 13 tahun berakhir tahun 1982.

Hepburn dan Dotti tetap saling berhubungan baik demi Luca. Sebaliknya, Hepburn sama sekali menolak berkomunikasi dengan Ferrer. Setelah bercerai, keduanya hanya pernah berbicara dua kali, sewaktu upacara lulus sekolah dan pernikahan pertama Sean.
Di saat terakhirnya, Hepburn ditemani Robert Wolders, aktor tampan dari Belanda, mantan suami aktris Merle Oberon. Hepburn kenal Wolders dari seorang teman di akhir pernikahannya dengan Dotti. Setelah perceraian Hepburn sudah pasti, keduanya mulai hidup bersama, walaupun tidak pernah menikah. Pada 1989, Hepburn berkata bahwa masa 9 tahun bersama Wolders sebagai masa terbahagia dalam hidupnya. Sewaktu diwawancarai Barbara Walters, Hepburn berkata, "Took me long enough" (perlu waktu lama menemukan Wolders).

Ketika ditanya Walters alasan mereka tidak pernah menikah, Hepburn menjawab bahwa dirinya dan Wolders "sudah menikah" tapi tidak secara formal. Keduanya memang bersama-sama merencanakan perjalanan Hepburn sebagai duta UNICEF. Wolders selalu memperhatikan setiap kali Hepburn berpidato, dan kadang-kadang memandangnya sambil meneteskan air mata.

Duta UNICEF
Setelah mengundurkan diri dari layar perak, Hepburn ditunjuk sebagai duta khusus UNICEF. Sisa hidupnya dihabiskan membantu anak-anak di negara-negara miskin, sambil bersyukur dirinya selamat sewaktu pendudukan Jerman. Tugas Hepburn berkunjung ke banyak negara dipermudah dengan kemampuan bahasa asing yang baik. Hepburn bisa berbicara bahasa Perancis, Italia, Inggris, Belanda/Flemish, dan Spanyol.

Hepburn sebetulnya sudah membantu UNICEF sejak tahun 1950-an, awalnya dengan acara radio tahun 1954. Misi pertama Hepburn adalah tugas lapangan ke Ethiopia pada 1988. Ia mengunjungi panti asuhan di Mek'ele yang menampung 500 anak kelaparan, dan membagikan makanan yang disumbangkan UNICEF.

Bulan Agustus 1988, Hepburn pergi ke Turki untuk kampanye imunisasi. Operasi UNICEF di Turki disebutnya sebagai "contoh paling bagus". Selanjutnya, bulan Oktober 1988, Hepburn pergi ke Amerika Selatan. Mengenai Venezuela and Ecuador, Hepburn bersaksi di hadapan Kongres AS, "Saya menyaksikan perkampungan kecil di gunung, daerah kumuh, dan permukiman orang miskin di kota bisa menikmati air bersih untuk pertama kalinya dengan sedikit keajaiban - dan keajaiban itu bernama UNICEF. Saya menyaksikan sekelompok anak laki-laki bergotong royong membangun sekolah dari batu bata dan semen yang disumbangkan UNICEF."

Pada bulan Februari 1989, Hepburn berkeliling Amerika Tengah, dan bertemu pemimpin Honduras, El Salvador, dan Guatemala. Bulan April 1989, Hepburn bersama Wolders mengunjungi Sudan sebagai bagian misi "Operasi Lifeline". Jatah makanan lembaga bantuan terputus akibat perang saudara, dan misi Hepburn mengangkut makanan ke Sudan bagian selatan. Hepburn berkata, "Saya hanya melihat satu fakta yang jelas: Itu bukanlah bencana yang dibuat oleh alam, tapi tragedi yang dibuat manusia sendiri, dan hanya ada satu pemecahan yang bisa dibuat manusia - perdamaian."
Bulan Oktober tahun yang sama, Hepburn and Wolders pergi ke Bangladesh.

John Isaac, seorang fotografer PBB berkomentar, "Sering anak-anak langsung mengerubunginya, tapi tanpa ragu dia langsung memeluk mereka. Belum pernah saya melihat pemandangan seperti itu. Orang lain punya rasa enggan dalam batas tertentu, tapi dia langsung menarik mereka ke pelukannya. Anak-anak datang untuk memegang tangannya, menyentuhnya - dia bagaikan Peniup Seruling dari Hamelin."

Pada bulan Oktober 1990, Hepburn pergi ke Vietnam untuk program imunisasi dan penyediaan air bersih dengan pemerintah Vietnam. Bulan September 1992, 4 bulan sebelum tutup usia, Hepburn pergi ke Somalia dan menyebut keadaan di sana "seperti kiamat".

Walaupun hatinya terluka, Hepburn masih memiliki harapan, "Orang yang tidak percaya dengan keajaiban bukanlah orang yang realistis. Saya pernah menyaksikan keajaiban yang dibuat UNICEF, dalam bentuk air bersih. Di tempat selama berabad-abad gadis-gadis dan kaum wanita harus berjalan berkilo-kilometer untuk mendapatkan air, sekarang air minum yang bersih bisa diperoleh di dekat rumah. Air adalah kehidupan, dan air bersih berarti kesehatan bagi anak-anak di desa ini." "Masyarakat di tempat-tempat tersebut tidak kenal siapa itu Audrey Hepburn, tapi mereka mengenali nama UNICEF. Ketika mereka melihat UNICEF, wajah mereka menjadi cerah, karena mereka tahu bakal ada sesuatu. Di Sudan, misalnya, mereka menyebut pompa air dengan sebutan 'UNICEF'."

Kanker usus buntu
Tahun 1992, setelah kembali dari kunjungannya ke Somalia, Hepburn mulai mengeluh nyeri perut. Dari operasi kecil laparoskopi pada 1 November 1992 diketahui kanker sudah menyebar dari usus buntunya. Setelah itu, Hepburn dioperasi kembali, dan menjalani kemoterapi dengan 5-fluorouracil Leucovorin. Operasi kedua dilakukan 1 Desember 1992, namun setelah satu jam, dokter memutuskan kanker sudah menyebar terlalu jauh.

Keadaan Hepburn tidak memungkinkannya naik pesawat komersial. Givenchy meminta sahabatnya, Bunny Mellon (istri Paul Mellon) untuk mengirimkan pesawat jet pribadi ke L.A. Pesawat jet pribadi tersebut menerbangkan Hepburn pulang ke Swiss. Pada 20 Januari 1993, Audrey Hepburn, 63 tahun, tutup usia di Tolochenaz, Vaud, Swiss, dan dimakamkan di sana.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Audrey_Hepburn

0 komentar:

Posting Komentar